mandiri dalam pengharapan

Jumat, 05 November 2010

6 penyebab kemarahan

6 penyebab kemarahan ________________________________________ Agan Pernah kan melihat orang yang teriak-teriak marah atau wajahnya tegang dengan mata merah hanya gara-gara masalah sepele. Beberapa orang memang tidak mampu mengendalikan emosinya dengan baik dan mudah sekali marah. Apa sumber dari kemarahan yang irasional ini? Kemarahan adalah salah satu jenis emosi yang alamiah, tapi jika emosi ini tidak dapat dikontrol dengan baik tentu bisa merugikan orang lain. Para ahli kini mulai bertanya mengapa banyak sekali orang yang mudah marah, bahkan untuk suatu alasan yang tidak jelas. Terdapat banyak penyebab umum orang menjadi mudah marah, beberapa sebab bisa segera diatasi tapi ada juga yang membutuhkan bantuan lain. Seperti dikutip dari eHow, Senin (5/4/2010) ada beberapa hal yang menjadi pemicu seseorang mudah sekali marah, yaitu: 1. Stres Stres adalah penyebab paling umum seseorang menjadi galak atau mudah marah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kehidupan sehari-hari, lingkungan kerja atau banyaknya penyebab stres di lingkungan sekitar. Untuk mengatasinya, seseorang harus mengetahui terlebih dahulu apa penyebab stresnya. Setelah itu coba melihatnya dari sudut pandang netral dan tidak membiarkan emosi mempengaruhi penilaiannya. 2. Kurang tidur Seseorang yang memiliki jam tidur malam sedikit kemungkinan besar tumbuh menjadi orang yang mudah marah. Orang yang kurang tidur, akan selalu merasa capek dan lelah sehingga emosinya mudah tersulut. Untuk mengetahui berapa jumlah jam tidur yang diperlukan, cobalah bereksperimen di saat hari libur. 3. Kondisi medis Beberapa kondisi kesehatan yang terganggu seperti pilek, flu, sakit kepala atau ketidaknyaman fisik lainnya juga bisa membuat seseorang gampang marah. 4. Masalah emosional Segala masalah yang terkait dengan emosional bisa memicu seseorang untuk mudah marah. Untuk mengatasi kondisi ini bisa dengan mudah belajar meditasi atau program mengontrol emosi. 5. Interaksi obat Jika seseorang mengonsumsi berbagai obat sekaligus, ada kemungkinan interaksi antara satu obat dengan yang lain dapat membuat seseorang mudah tersinggung. Selain itu ada juga beberapa obat yang dapat membuat seseorang mudah marah jika berinteraksi dengan kafein. Karenanya kenali apa efek samping dan kontra indikasi dari tiap obat. 6. Gen di dalam tubuh Sebuah penelitian menunjukkan seseorang bisa sangat mudah marah sementara yang lainnya tidak tergantung pada gen yang ada di dalam tubuhnya. Salah satu gen yang dianggap menjadi penyebab orang mudah marah adalah DARPP-32, gen ini membuat seseorang mudah terprovokasi sehingga menjadi marah. Seseorang yang memiliki sifat mudah marah memang bisa mengganggu orang-orang disekelilingnya. Karena itu kenali apa penyebabnya dan usahakan agar bisa mengendalikan emosi dan kemarahannya. semoga ngga mohon nya gan jangan ditimpuk okeh 7 Cara Mengatasi Kemarahan December 13th, 2009 • Related • Filed Under KOMPAS.com — Sifat gampang marah ternyata bisa diubah, demikian pendapat para peneliti kesehatan mental. Pada salah satu penelitian berhasil ditemukan bahwa risiko serangan jantung bisa ditekan dengan mengurangi rasa marah. Bagaimana cara mengurangi keinginan untuk marah supaya tidak lekas jantungan? 1. Rajin berolahraga secara teratur dapat mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati sehingga bisa mengatasi naik turunnya emosi. Yoga dan olahraga yang membuat rileks efektif untuk mengatasi sifat mudah marah. 2. Tanyakan kepada diri sendiri apakah dengan marah-marah akan bermanfaat juga buat orang-orang di sekitar Anda. Misalnya, tanyakan “Apakah saya dapat mengontrol situasi ini? Dapatkah saya mengubahnya menjadi lebih baik dengan marah-marah?” 3. Atasi ketegangan dengan mengambil beberapa napas dalam dan membuat otot-otot rileks. Bisa juga dengan mendengarkan musik lembut atau memvisualkan diri sendiri tengah berlibur di tempat favorit. 4. Periksa lagi bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan orang lain. Banyak situasi yang menyulut kemarahan melibatkan orang lain. Saat diskusi menjadi panas dan membuat marah, hitung sampai 10 sebelum bicara. Ambil napas terlebih dahulu. Dengarkan lawan bicara secara seksama. 5. Coba sisipkan humor karena terbukti efektif meredakan kemarahan. 6. Cari alternatif, apakah Anda hanya marah-marah pada situasi tertentu? Selama beberapa minggu, buat catatan kapan dan di mana Anda biasa marah-marah. Kemudian lihat apakah ada kecenderungan tertentu yang memicu kemarahan. 7. Pertimbangkan konseling bila perlu. Ceritakan pada dokter soal kebiasaan Anda ini. Dokter itu akan merujukkan Anda pada orang yang ahli. Tips Mengatasi Marah Siapa yang tidak pernah marah. Saya yakin semua orang pernah mengalami salah satu bentuk emosi itu. Marah yang dipendam di dalam maupun yang tampak di luar, sama-sama meninggalkan jejaknya pada tubuh kita. Disadari atau tidak, pada akhirnya akan menimbulkan suasana yang kurang menyenangkan (tidak harmonis) di sekeliling kita. Berikut beberapa tips mengatasi marah yang saya cuplik dari buku Rahasia Cerdas Ibu Lifebuoy 2004 : • Sebelum melampiaskan marah, cobalah menarik napas panjang dan dalam. Lakukan berulang kali hingga rasa yang memburu di dalam dada terasa menyurut. • Jangan langsung merespons emosi itu dengan tindakan, tapi berpikirlah lebih dahulu. Karena amarah adalah salah satu bentuk emosi, dan emosi itu bersumber dari dalam diri Anda, yakinilah Anda dapat mengendalikannya. • Sambil berpikir, dan setelah menarik napas panjang, cobalah hayati apa yang Anda rasakan itu. Anda akan menemukan penyebab marah Anda. Dengan mengenali apa yang dirasakan, akan lebih mudah bagi Anda untuk memilah-milahnya dan bereaksi secara proporsional. Reaksi proporsional Anda ditandai dengan penggunaan bahasa yang lebih netral, jelas, dan tidak bersifat menyerang siapa pun. • Cari penyaluran. Bila semuanya tidak berlangsung mulus dan marah masih belum reda, sebaiknya carilah saluran marah yang sehat. Bisa dengan menuliskan pada selembar kertas. Mencurahkan isi hati pada orang terdekat dan bisa dipercaya, atau menangislah. Tangis adalah salah satu mekanisme penyaluran emosi yang sehat. • Mengubah cara berpikir. Bila yang membuat Anda marah itu adalah sesuatu yang tak bisa Anda ubah, akan sangat membuang energi bila marah Anda pendam. Cobalah membujuk diri sendiri untuk ’menerima; situasi yang sulit itu. • Berdoa meminta ketenangan hati. Ini yang paling sulit dilakukan dan perlu waktu, serta tak segera kita ingat. Dengan mentransendensikan rasa marah (memulangkan persoalannya kepada Yang di Atas), kita sidah menyerahkan solusi persoalan kepadaNya. Mengelola Kemarahan Dalam Hubungan Submitted by artikelpria on December 31, 2009 Apakah ada orang baik yang tersisa? Tentu saja, dan mereka marah. Ini adalah emosi alami manusia yang memungkinkan kita untuk menangkis ancaman kesejahteraan. Masalahnya adalah bahwa kita menggunakan mekanisme primitif yang sama dalam keseharian interaksi kita dengan orang yang kita kasihi juga. Beberapa pria – dan wanita – tidak tahu bagaimana untuk memisahkan naluri agresif duniawi mereka untuk melindungi diri dari cara yang lebih beradab. Dengan kata lain, mereka penuh masalah kemarahan. Akar segala kejahatan Masalahnya bukan kemarahan; masalahnya adalah kesalahan mengelola konflik, yang pada gilirannya menyebabkan marah. Menyalahgunakan kemarahan adalah penyebab utama konflik dalam hubungan pribadi kita, dan akar masalah ini berasal dari fakta bahwa beberapa individu tidak tahu bagaimana mengkomunikasikan masalah mereka dengan benar. Bukannya mengungkapkan perasaan mereka secara terbuka dan konstruktif, beberapa pria mencoba melakukan trik untuk kembali pada pasangan mereka. Jelas, hal ini tidak melakukan apa pun untuk menyelesaikan konflik; itu hanya menambahkan bensin ke dalam api. Berikut adalah beberapa contoh buruk bagaimana beberapa orang berurusan dengan kemarahan mereka: Pengelak menghindari konflik dalam rangka menghindari mendengarkan omelan istrinya. Dia biasanya meninggalkan ruangan ketika konflik terjadi dan berjalan-jalan, mengemudi atau berlama-lama di tempat kerja. Pengisyarat menolak untuk mengatakan apa yang merisaukan hatinya secara langsung. Dia lebih suka memberi petunjuk dari kekecewaan. Sebagai contoh, alih-alih mengungkapkan kekhawatiran atas gaya provokatif istrinya, dia mengatakan hal-hal seperti, “Apakah Anda mencoba untuk mengesankan bos Anda di tempat kerja?” Pengkhianat membalas dengan tidak membela pasangannya, dan bahkan kadang-kadang dapat mendorong ejekan terhadap pasangannya. Sebagai contoh, ketika makan malam di mana suami menuduh istrinya karena menjadi seorang koki yang mengerikan. Dalam pembelaan istrinya, ia menyatakan bahwa ia akan lebih punya banyak waktu untuk memasak makanan yang lebih baik jika suaminya tidak begitu malas dan membantu dengan tugas-tugas rumah. Badut adalah orang yang takut menghadapi konflik. Sementara pasangan berupaya untuk memulai topik yang serius, ia bersikap seperti anak-anak untuk menghindari masalah sama sekali. Pengebom tidak segera merespon konflik. Sebaliknya dia menyimpan kebenciannya ke dalam dirinya sampai tidak ada lagi ruang. Kemudian suatu hari, ia meledak dan membebaskan kemarahannya pada pasangan. Penyorak percaya bahwa pasangannya tidak akan mendengarnya kecuali jika ia terus-menerus menyela dan berteriak. Penuduh lebih terfokus pada mencari-cari kesalahan dan bukan penyelesaian konflik. Tentu saja, penuduh tak akan pernah menyalahkan dirinya sendiri. Sebaliknya ia akan menyalahkan pasangannya, yang pada gilirannya akan menjadi defensif. Dalam rangka membuat sebuah hubungan berhasil, Anda perlu bekerja sama sebagai sebuah tim, bukan melawan satu sama lain. Karena tidak mungkin untuk menghindari konflik, tantangannya adalah penanganan secara efektif ketika hal itu muncul. Apa yang Anda lakukan selanjutnya? Langkah pertama menuju pengelolaan kemarahan secara tepat dalam hubungan pribadi kita adalah pengakuan terhadap situasi yang menjengkelkan dalam hubungan yang mempengaruhi kemarahan berlebihan. Setelah sikap-sikap ini telah diidentifikasi, Anda dapat bernegosiasi solusi menang-menang. Ingat, tidak ada hubungan dapat berlangsung jika ada situasi konstan menang-kalah atau kalah-kalah . Jika Anda ingin hubungan yang awet, maka Anda akan harus bekerja sama untuk menyelesaikan semua konflik yang timbul. Cara berargumen Berikut adalah enam tips yang akan membantu Anda menyelesaikan konflik apapun yang mungkin mendorong kemarahan Anda: 1 – Bersiap-siaplah: Masalah Anda mungkin tidak selalu menjadi masalah di mata pasangan Anda. Oleh karena itu,luangkan waktu untuk benar-benar mengidentifikasi apa yang mengganggu Anda dan meletakkan pemikiran Anda bersama dalam sebuah cara deskriptif yang akan mudah bagi pasangan Anda untuk mengerti. 2 – Mengatur waktu: Adalah penting bagi kedua individu untuk berada dalam keadaan pikiran yang benar sebelum mengungkapkan perasaan mereka. Setelah Anda memiliki gagasan yang jelas tentang masalah,dekati pasangan Anda dengan permintaan untuk mencoba dan menyelesaikannya. Kalau dia tidak mood, kemudian buat permintaan,”Aku sudah prihatin dengan beberapa masalah. Bisakah kita bicara tentang hal itu kapan-kapan?” dan kemudian tetapkan waktu untuk bicara tentang hal itu. 3 – Jelaskan masalah Anda: Tujuannya adalah untuk menggambarkan konflik Anda sejelas mungkin tanpa menempatkan pasangan Anda pada posisi defensif. Cara terbaik adalah pertama-tama menggambarkan perilaku yang mengganggu Anda; penafsiran Anda tentang perilaku;perasaan Anda; dan konsekuensi perilaku itu pada Anda. Contoh: Sayang, aku ingin membicarakan sesuatu. Aku telah memperhatikan bahwa Anda telah pulang terlambat baru-baru ini. Apakah karena Anda memiliki banyak pekerjaan, apakah Anda menghindari saya, atau sesuatu yang lain? Harap memperjelas situasi bagi saya karena saya mulai merasa diabaikan. Jika ini terus terjadi, aku berpikir bahwa kita mungkin hadapi gesekan dalam hubungan kita. 4 – Mintalah sudut pandangnya: Setelah Anda selesai menjelaskan masalah Anda, dengan hormat minta pasangan Anda untuk mengulangi apa yang Anda katakan, dalam rangka untuk memastikan bahwa Anda mengungkapkan diri dengan memadai. Setelah Anda berdua memiliki pemahaman yang jelas tentang konflik yang ada, biarkan pasangan berbagi pikiran. 5 – Cari solusi: Setelah Anda berdua saling memahami kebutuhan, Anda harus fokus padaperhatian untuk menemukan solusi bagi konflik. Metode terbaik adalah mencoba dan muncul dengan setidaknya tiga solusi layak dan kemudian memutuskan mana yang paling sesuai dengan situasi. 6 – Melaksanakan solusi: Tentu itu baik untuk muncul dengan solusi. Tapi itu hanya akan bekerja jika Anda menerapkan dan berdua bekerja keras untuk hal itu. Kemudian menyisihkan waktu terpisah untuk berbicara tentang kemajuan dan bahkan membuat perubahan yang diperlukan di sepanjang jalan. Atasi masalah Dalam banyak kasus, kebanyakan pria menjadi marah hanya karena mereka tidak berusaha untuk menyelesaikan isu-isu apa pun yang membuat mereka merasa agresif ketika itu terjadi. Sebaliknya mereka membiarkan hal-hal menumpuk dan menggerogoti saraf mereka, sampai mereka tidak bisa berurusan dengan itu lagi dan meledak dengan kemarahan. Ini adalah penundaan dari tindakan mereka untuk menyelesaikan konflik yang pada akhirnya mengarah pada frustrasi. Semua kemarahan ini dapat diatasi dengan berurusan dengan sikap dan perilaku yang menyebabkan konflik dalam tahap awal. Hal ini biasanya dilakukan melalui komunikasi dan kerjasama. Tetap atasi masalah, dan terus mencari cara-cara kreatif untuk memecahkannya sehingga Anda dan pasangan tetap bahagia dan puas dalam hubungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar