mandiri dalam pengharapan

Rabu, 27 Oktober 2010

Alfred North Whitehead

Alfred North Whitehead Alfred North Whitehead, OM (lahir di Ramsgate, Kent, Inggris, 15 Februari 1861 – meninggal di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, 30 Desember 1947 pada umur 86 tahun) adalah seorang matematikawan Inggris yang menjadi seorang filsuf. Ia menulis tentang aljabar, logika, dasar matematika, filosofi ilmu pengetahuan, fisika, metafisika dan pendidikan. Alfred North Whitehead(1861 – 1947) Masa Kecil Ayah Alfred North Whitehead bernama Alfred Whitehead (nama sama) adalah seorang pendeta Anglikan yang tinggal di Ramsgate. Ibu Alfred North Whitehead adalah Maria Sarah Buckmaster yang berasal di London. Gambaran tentang ayah Whitehead adalah mempunyai banyak teman dan sangat bangga dengan pekerjaannya, sehingga sering disebut bahwa lebih menguasai isi Perjanjian Baru daripada tugas keluarga. Keluarga ini mempunyai empat orang anak dan Alfred adalah anak bungsu. Mempunyai dua kakak laki dan seorang kakak perempuan. Kedudukan sebagai anak bungsu, membuat Alfred kecil mudah sakit dan manja. Hal ini membuat Alfred tidak pernah menikmati sekolah dasar dan pendidikan diperoleh lewat ajaran ayahnya sampai dia berumur 14 tahun. Sebenarnya Alfred adalah anak yang sehat, namun menurut pandangan kedua orangtuanya dianggap anak yang sakit-sakitan. Disayang oleh ayah dan kedua saudara lakinya, namun kurang mendapat perhatian dari ibunya sehingga dia menyatakan bahwa masa kecilnya tidak bahagia dan kesepian, meskipun materi tidak menjadi kendala bagi dirinya. Sang ayah mengajarinya bahasa latin pada umur 10 tahun disusul dengan bahasa Yunani begitu usianya 12 tahun. Meskipun tidak dapat dikatakan mahir, namun penguasaan Whitehead terdapat kedua bahasa ini tidaklah terlalu buruk. Sampai usia ini tidak ada gejala bahwa Whitehead kelak menjadi orang jenius. Mempelajari matematika lewat sang ayah, namun tidak diketahui alasan apa yang membuat dirinya sangat tertarik dengan matematika. Baru pada tahun 1875, dia meninggalkan tempat tinggal ayahnya dan masuk Sherbourne Independent School. Setahun kemudian, 1876, kakaknya menjadinya pengajar di sekolah ini, ketika Whitehead sudah menginjak tahun kedua. Bakat matematika Masuk di sekolah dengan mutu standar ini, Whitehead tidak mempunyai banyak pilihan jurusan sehingga semua murid belajar subyek-subyek mayor seperti: bahasa Latin, bahasa Yunani dan bahasa Inggris, dan subyek-subyek minor seperti: matematika, fisika, sejarah, geographi dan bahasa-bahasa modern yang kurang mendapat perhatian. Ternyata Whitehead menunjukkan bakat di bidang matematika dan bahkan belajar matematika setelah lulus sekolah, mengabaikan pelajaran komposisi pada bahasa dan membaca puisi bahasa Latin hanya untuk menekuni matematika. Tahun 1879, Whitehead mengikuti ujian masuk Trinity College, Cambridge dan sukses mendapatkan bea siswa. Seperti layaknya mahasiswa penerima bea siswa, Whitehead harus tinggal di asrama College. Di sini Whitehead mendapat bimbingan dari J.W.L. Glaisher, H.M. Taylor dan W.D. Niven. Masih ditambah kuliah Stokes dan Cayley dengan pembimbing E.J. Routh. Salah satu teman akrabnya adalah D’Arcy Thompson. Tahun kedua, Whitehead tetap mendapat bea siswa. Mengambil ujian matematikal Tripos pada tahun 1883 dan mampu mempertahankannya pada tahun berikutnya. Disertasi Whitehead adalah melakukan pembahasan teori Maxwell tentang teori elektrisiti dan magnetisme memenangkan perlombaan pada tahun 1884. Thomson dan Forsyth yang menjadi juri terkejut dengan hasil ini, karena Whitehead sekali lagi memenangkan salah satu dari lima bea siswa yang disediakan. Menjadi pengajar Setelah mendapat bea siswa, Whitehead diwajibkan menjadi pengajar dan tugas pertama adalah menjadi asisten dosen. Memberi kuliah matematika, namun sampai lima tahun kontraknya sebagai pengajar selesai, belum ada satupun makalah yang menjadi karyanya. Tidak diketahui apakah Whitehead melakukan penelitian matematika selama periode tersebut. Yang diketahui hanya bahwa dirinya suka menyendiri dan jarang melakukan komunikasi dengan sesama matematikawan. Setelah mengajar selama 12 tahun, Whitehead mengeluarkan 2 makalah secara bersamaan pada tahun 1889 tentang gerak tekanan pada zat cair. Rupanya topik yang menarik hatinya ini terpengaruhi oleh kuliah Stokes tentang materi tersebut. Meskipun tidak ada tulisan ilmiah, namun Whitehead dipromosi sebagai pengajar di Cambridge pada tahun 1888. Pada saat itu dia juga merangkap sebagai pengajar di Girton College. Disadarinya bahwa ‘kekuatan’ dirinya adalah mengajar bukan mengarang. Titik balik terjadi setelah dia menikah dengan Evelyn Wade di London pada akhir tahun 1890. Whitehead yang pendiam dan suka menyendiri kontras dengan istrinya yang aktif dan mudah bergaul. Hasilnya Whitehead yang getol mempelajari matematika murni dan mencanangkan proyek penulisan Treatise on Universal Algebra pada awal tahun 1891, beberapa minggu setelah hari pernikahannya. Proyek ini sampai tahun 1998, juga belum selesai. Perkawinan ini berbuah dengan lahirnya dua anak laki dan seorang anak perempuan. Setelah menikah Perubahan lain dari Whitehead setelah menikah adalah kepercayaan. Ayahnya adalah seorang biarawan Anglikan, dan sebagai anak Whitehead secara otomatis mempunyai kepercayaan yang sama. Namun pada kisaran tahun 1890, dia mulai berpaling untuk menjadi Katholik. Terjadi pertentangan batin selama tujuh tahun sebelum memutuskan apakah tetap Anglikan atau Katholik. Akhirnya yang dipilih adalah faham agnostik (kepercayaan bahwa tidak ada bukti tentang keberadaan Tuhan, namun tidak menutup kemungkinan bahwa Tuhan itu ada). Faham ini dianut karena menurut pendapatnya, faktor paling utama dalam dalam perkembangan sains adalah bersikap agnostik. Dasar pandangan ini adalah Whitehead menganggap bahwa fisika Newton adalah keliru. Tampaknya upaya untuk mengkoreksi teori Newton ini menjadi dasar pandangan religius seseorang. Dari aspek di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa Whitehead punya minat dalam mengembangan filsafat dan metafisika. Meskipun Whitehead menjadi produktif setelah menikah, namun tidak ada hal-hal baru yang termaktub dalam karyanya. Ide-ide matematikanya hanyalah mengulas ulang dari matematikawan sebelumnya seperti: Sylvester (invarian), Hamilton (quaternions), Grassman (pengembangan kalkulus/calculus of Extension) dan Boole (aljabar simbolik). Namun semua itu mampu memuaskan Universitas Cambridge sehingga pada tahun 1903, dia diangkat menjadi dosen senior sekaligus sebagai anggota penguji pada Mathematical Tripos. Whitehead terus berkarier di Cambridge sampai tahun 1910. Merasa kariernya sudah berhenti, dia pindah ke Universitas London yang kurang terkenal setelah sempat beberapa bulan menganggur. Empat tahun di tempat baru ini, Whitehead meraih kedudukan tinggi, menjadi profesor matematika terapan di Imperial College of Science and Technology. Bertemu Russell Russell masuk Cambridge pada tahun 1890 dan pada saat itu Whitehead adalah seorang penguji. Rupanya penguji ini tertarik dengan kepiawaian Russell setelah membaca makalah-makalah karyanya. Dengan dukungan Whitehead, Russell memperoleh bea siswa, dimana baru tahun kedua Russell diajar oleh Whitehead. Kolaborasi ini dimulai pada tahun 1900 dengan menggagas, kelak menjadi karya besar mereka, Principia Mathematica. Apabila ditelusuri lebih jauh, maka kolaborasi ini terjadi setelah mereka berdua tertarik dengan karya Peano tentang dasar-dasar matematika yang dipaparkan pada konggres matematikawan di Paris pada tahun 1900. Ketika mereka berkolaborasi, Whitehead sedang menyelesaikan artikel Memoir on the algebra of symbolic logic sedangkan Russell dalam tahap akhir penulisan naskah Principles of Mathematics. Sebenarnya Whitehead akan melanjutkan tulisan, jilid kedua, untuk Tratise on Universal Algebra, namun rencana ini gagal saat pada tahun 1901, Russell menemukan paradoks dalam teori himpunan yang kemudian lebih dikenal dengan nama paradoks Russell. Buku Principia Mathematica (terdiri dari 3 jilid yang terbit pada tahun 1910, 1912 dan 1913) hasil kolaborasi ini dapat dikatakan luar biasa karena merupakan karya gabungan antara dua orang yang mempunyai latar belakang yang berbeda: Russell sebagai filsuf dan Whitehead sebagai matematikawan. Keduanya berupaya membangun dasar-dasar matematika dengan dasar logika. Masa tua Whitehead menjadi profesor di London selama 10 tahun sebelum menerima tawaran menjadi dosen filsafat di Harvard pada tahun 1924, dan terus mengajar hingga pensiun pada tahun 1937. Semasa menjadi pengajar ini berbagai penghargaan diperoleh Whitehead. Terpilih menjadi anggota Royal Society pada tahun 1903, dan memperoleh medali Sylvester pada tahun 1925. Banyak universitas memberi penghargaan atau gelar kehormatan kepada Whitehead termasuk Manchester, St. Andrews, Wisconsin, Harvard, Yale dan Montreal. Sumbangsih Tidak banyak yang diketahui tentang sumbangsih dari Whitehead. Yang dikenal dari Whitehead justru adalah karya kolaborasi bersama Bertrand Russell. Karya-karya matematika pra-kolaborasi banyak berisik rangkuman karya-karya matematikawan Inggris. Sumber 1. http://www.mate-mati-kaku.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar