mandiri dalam pengharapan

Rabu, 27 Oktober 2010

SEJARAH GBI SAHABAT

SEJARAH GEREJA BAPTIS INDONESIA SAHABAT KEDIRI Ulang tahun ke 46 GBI Sahabat Salam kasih dalam Tuhan Yesus Sebagai anggota tubuh Kristus, GBI Sahabat mengalami pasang surut dalam perkembangan pelayanan. Perjalanan yang berliku-liku telah dialami oleh Gereja ini. Dan tanpa pertolongan Tuhan Sang pemilik gereja tentulah GBI Sahabat tidak akan seperti sekarang ini. Sejarah umat GBI Sahabat tidaklah dapat dilepaskan dari perintisan kaum baptis Inggris Puritan dibawah Komando PDt. Buren Johnson dan teman teman yang telah menginjakkan kakinya ke Indonesia pada tahun 1856. Namun karne situasi politik dasar yang diletakkan oleh teman teman dari Inggris hanya bertahan beberapa tahun saja. Seabad kemudian teman teman dari negeri yang lain (Baca Amerika) mulai memberikan sesuatu yang baru yang mewarnai Sejarah berdirinya Gereja Baptis Indonesia Sahabat (Dahulu bernama Gereja Baptis Indonesia Semampir) di mulai dari kerinduan dari para Misionaris yang berasal dari SBC (Southern Baptis Convention Konvensi Baptis Selatan yang berinduk di Amerika serikat). Ini terjadi pada decade tahun 50 an. Di tengah-tengah kesibukan pelayanan kesehatan Poliklinik Baptis Kediri tepatnya di Desa Semampir, Jl. Panglima Sudirman 88 atau sekarang Jl. Mayjend Sungkono 26 Kediri, diadakan Pelajaran Alkitab dan persekutuan Kristen setiap hari Minggu bagi karyawan Poloklinik Baptis tersebut, yang dipimpin oleh utusan Injil Baptis yang bernama Ruth Ford dan Dr. khaterina John. Tempat yang diapakai untuk kegiatan pertama kali itu adalah garasi belakang dari tempat ini (Sekarang ruang Sekolah Minggu kelas Indria) . Pelajaran Alkitab dan Persekutuan tersebut berjalan hingga tanggal 28 Pebruari 1954. Setelah Poliklinik di tempat ini berkembang pesat tercetuslah rencana untuk memindahkan kegiatan klinik pengobatan dan kesehatan ke Jl. Mauni no 1 Ds. Bangsal Kediri, Sedangkan Persekutuan di tempat ini tetap dilanjutkan dan meningkat menjadi Gereja Baptis Semampir Kediri (sekarang GBI Sahabat). Persekutuan dan pelayanan terus berkembang sehingga pada awal tahun 1958 persekutuan tersebut mengorganisasikan diri menjadi Gereja Semampir Kediri yang digembalakan oleh Pendeta pertamanya Pdt. Pieter Tjiu dibantu oleh para Utusan Injil dan dokter-dokter RS Baptis. Setelah Pdt. Pieter Tjiu melayani di Bogor, penggembalaan diteruskan oleh Pdt. Leonard Formes, Pdt. Timotius Samuji dan Pdt. Eddy Djasmanadi(Sekarang beliau telah dipanggil Tuhan dan pelayanan terakhir beliau sampai emeritus di GBI Nyutran. Para Hamba Tuhan tersebut akhirnya juga berpindah pelayanan ke berbagai penjuru tanah air dan penggembalaan di GBI Sahabat dilanjutkan oleh Pdt. Moesirin Soebroto mulai tahun 1971 sampai pada tanggal 13 Oktober 2003. Pada Masa penggembalaan Pdt. Moesirin, jemaat bertumbuh dan berkembang.Tata pemerintahan dan struktur organisasi Gereja dapat berjalan dengan baik hingga GBI sahabat dapat mandiri dalam berbagai segi dan menghasilkan Gereja-gereja Cabang yang akhirnya juga mengalami kemandirian , antara lain : 1. GBI Maranata - Ngadiluwih 2. GBI Anugerah - Blitar 3. GBI Duta Ilahi - Tulungagung 4. GBI Karunia – Campurejo 5. GBI Bukit Pengharapan – Boro dan BPWnya Ds. Mojoroto 6. GBI Tribakti – Minggiran GBI Sahabat beserta dengan cabangnya : 1. GBI Sahabat cabangSabdo Panebus –Sobo 2. GBI Sahabat cabang Efrata – Kranggan. Kemudian pada tgl 13 Oktober 2003 GBI Sahabat memanggil seorang hamba Tuhan dari GBI Sleman Yogyakarta yaitu Pdt. Noto Sumarto untuk dapat melayani sepenuh waktu di Gereja ini sehubungan dengan masa Emmeritus Pdt. Moesirin Soebroto. Dan mulai 19 Oktober 2003 sampai saat ini GBI Sahabat digembalakan oleh Pdt. Noto Sumarto, S.Th. dan berhasil memandirikan GBI Sahabat Cabang Sabdo Panebus – Sobo pada tanggal 9 Agustus 2004 yang baru lalu menjadi GBI Sabdo Panebus – Sobdo dan juga GBI Sahabat Cabang Efrata menjadi GBI Efrata Nambaan pada tahun 2005. Demikianlah sejarah berdirinya Gereja Baptis Indonesia SAHABAT Kediri dan pada hari ini tanggal 21 Agustus 2007 diperingati dan dirayakan sebagai hari Ulang Tahun yang ke-49 dari tahun 1958 – 2007. Visi Gereja 2020 adalah satu hati bagi Tuhan dalam kemandirian daya, dana, doa, tenaga, data dan ajaran kerohanian. Tuhan memberkati. Dan biarlah segala kemuliaan hanyalah bagi TUHAN sang pemilik gereja. Terima kasih MISI UTAMA GBI SAHABAT “ Gereja Yang Bertumbuh Kearah Kedewasaan dan Berbuah Bagi Kristus “ I. Misi adalah: 1. Ikatan yang menjadikan semua warga mendukung gereja untuk bertumbuh dan berkembang 2. Tugas yang diemban oleh semua warga gereja menuju kesatuan dan kesehatian Motto: “SAtu HAti BAgi Tuhan “ ( SAHABAT ) PENJELASAN MOTTO / SLOGAN HIDUP BERGEREJA: 1. Satu Hati artinya jemaat memiliki kesehatian dalam hidup rohani dan bergereja, jemaat memiliki kesatuan pandangan dalam hal doktrin dan kebiasaan rohani, jemaat memiliki hati Kristus dalam hidup pribadi, keluarga, gereja dan masyarakat 2. Bagi artinya segala bentuk upaya pelayanan gereja diperuntukkan bagi kemuliaan Tuhan dan pengembangan GBI Sahabat, baik secara kualitatif maupun kuantitatif 3. Tuhan artinya segala langkah dan upaya yang dalam kehidupan bergereja dilakukan didasarkan pada Kasih Kristus VISI “ DIPERBAHARUI UNTUK MENJADI BERKAT !” Efesus 4:22-25 TUJUAN GBI SAHABAT 1. Mengajar dan memotivasi jemaat agar diperbaharui dalam semangat memberitakan Injil. 2. Jemaat diperbaharui dalam kebiasaan / pola hidup duniawi untuk menjadi lebih baik seperti ajaran Kristus sesuai dengan doktrin Baptis. 3. Membentuk karakter jemaat menjadi semakin serupa dengan Kristus dalam kesetiaan, pelayanan dan pengabdian 4. Membekali jemaat untuk memiliki konsep dan pemikiran yang bersifat positif. 5. Memberi pemahaman yang benar tentang berkat-berkat yang akan didapat oleh jemaat dalam kehidupan bergereja. GOL YANG HENDAK DICAPAI GBI SAHABAT 1. Kebaktian pagi dihadiri 150 orang dan kebaktian sore 75 orang. 2. Kehadiran Sekolah Minggu sebanyak 120 orang (Murid 100 orang dan guru 20 orang) 3. Membaptiskan 15 orang / anggota baru 4. Pengoptimalan KPW sebagai tempat penjangkauan 2 jiwa baru dalam tiap KPW 5. Membuka 2 tempat perintisan baru 6. Terdapat 11 Pembina KPW yang memiliki integritas pelayanan yang andal dan militan 7. Menambah dan memelihara sarana prasarana gereja (Pengecatan, Kursi 40 buah, Buku Pujian 40 buah/ OHP/LCD, ) 8. Terdapat minimal 40 orang (5 tim) Petugas penatalayanan dapat menjadi teladan dalam pengabdian, kesetiaan dan loyalitas bergereja. 9. Membentuk 5 tim kunjungan dari masing-masing kelompok/bagian (PBI, WBI, PKMB, SM, Lansia) 10. Mengkader 20 pemimpin gereja (Guru SM 2 orang, PKMB 2 Orang, WBI 2 Orang, PBI 2 Orang, Lansia 2 Org, Ibadah 2 Orang, Sosial 2 Orang, Musik 2 Orang, Pembangunan 2 Orang, PI 2 Org) 11. Jemaat memiliki pemahaman yang benar dan pemikiran yang positif tentang pelayanan P3, Hamba Tuhan, Pelayanan daerah dan pusat, baik secara kualitas maupun kuantitas 12. Pelayanan holistik dalam melengkapi kebutuhan sosial jemaa Teriring salam dan doa Gereja Baptis Indonesia Sahabat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar