mandiri dalam pengharapan

Rabu, 27 Oktober 2010

Bahayanya Vetsin

Bahayanya Vetsin Vetsin? Apaan tuh? Kalo kitakita nggak akrab sama yang namanya vetsin pasti kitakita kenal betul deh sama mecin. Nah, nama lain mecin adalah vetsin. Dalam bahasa ilmiahnya, Monosodium Glutamate atau MSG. Vetsin umumnya dipakai sebagai bumbu masakan, sebagai penyedap rasa. Tempatnya bukan cuma di dapur tapi juga dalam mie instant atau snack semacam Chiki dan Taro. Di Indonesia, vetsin lebih akrab dikenal dengan nama Ajinomoto. Padahal beberapa bumbu penyedap makanan seperti Sasa atau Sajiku, juga berbahan vetsin atau MSG. Konon, Ajinomoto dari Jepang adalah produsen vetsin pertama di Indonesia. Belakangan, Ajinomoto lagi ngetop dengan terindikasinya penggunaan unsur babi dalam proses pembuatan Ajinomoto. Ajinomoto kedapatan menggunakan enzim porcine-yang berasal dari pankreas babi-sebagai katalis dalam proses kimia Ajinomoto. Walhasil, produk Ajinomoto pun difatwakan "haram" oleh Majelis Ulama Indonesia dan produknya dilarang beredar di pasaran. Namun, tidak semua vetsin menjadi haram jadinya. Karena ada dua jenis bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan vetsin yakni peptosoytone dan bactosoytone. Nah, Ajinomoto memilih bahan yang kedua karena lebih irit dan mampu menghasilkan produk yang berlimpah. Sayangnya, bactosoytone ini -agar mampu menghasilkan asam glutamate- hanya bisa dikatalis dengan enzim porcine tersebut. Jadinya rugi deh pabrik asal Jepang tersebut karena hampir 1 juta produknya ditarik dari pasaran. Mau untung jadi buntung deh! Cikal bakal vetsin sendiri dari Jepang. Seorang peneliti Jepang pada 1950-an berhasil mengekstrak zat MSG atau asam glutamate dari ganggang laut yang dikeringkan, salah satu menu makanan masyarakat Jepang. Rupanya diyakini, MSG yang rasanya gurih ini, adalah kunci gurihnya masakan Jepang. Konon temuan tersebut menambah kosakata rasa -yakni kata "gurih"- dalam dunia makanan. Sebelumnya baru dikenal lima rasa makanan yakni manis, asam, asin, pahit dan pedas. Berbarengan dengan itu, penggunaan vetsin sebagai bumbu penyedap juga makin meluas. Di Jepang, pada Perang Dunia II (1942-1945), para prajurit Jepang yang dikirim berperang ke luar Jepang -karena pemerintah kekurangan dana- dibekali beberapa potong daging dan vetsin. Tidak heran bila selama Perang Dunia II prajurit Jepang dikenal sanggup berperang berhari-hari di hutan. Soalnya bila mereka kehabisan bekal, mereka nggak perlu khawatir. Makanan apa pun bahkan daun pohon pun terasa lezat bila dicocolin vetsin. Dalam berbagai penelitian, vetsin memang sanggup menaikkan kadar rasa makanan. Bila rasa makanan sebenarnya cuma bernilai 5 maka -dengan tambahan vetsin- kitakita pun bakal merasakan rasanya senilai 10. Kok bisa? Soalnya MSG sanggup mengakali kelenjar yang mengatur sensasi rasa di otak, yang efeknya berkaitan dengan indera pengecap di lidah. Di situlah berbahayanya vetsin. Dalam dosis yang besar atau terakumulasi terus menerus, penggunaaan vetsin dapat merusak fungsi otak. Selain itu, vetsin berpotensi menyebabkan kanker hati dan gangguan pada pencernaan. Makanya, buat kitakita yang maniak banget makan bakso atau mie instant, kudu hati-hati nih. Kadar 5 mg MSG sanggup mendatangkan bahaya-bahaya tersebut. Emang sih dampaknya baru bisa keliatan 5-10 tahun kemudian. Tapi, bagaimanapun, mencegah jelas lebih baik dari pada mengobati. Kalo kitakita "musuhan" sama vetsin maka jelas kitakita butuh jurus buat ngelawannya. Nah, gimana yach jurusnya? Gunakan bumbu penyedap alami. Makan emang nggak cuma cari kenyang aja tapi kesehatan kudu juga dijaga. Biar pingin makanan sedap tapi juga sehat, gunakan saja bumbu penyedap alami seperti lada. Toh, gurihnya sama kok. Sehat dan aman lagi. Kurangi konsumsi makanan bervetsin. Saking meluasnya penggunaan vetsin di Indonesia sampe chiki pun ada bumbu vetsinnya. Tapi paling tidak kitakita dapat mengurangi makan mie instant, bakso atau pangsit yang kebanyakan menggunakan vetsin sebagai bumbu penyedap. Kalo pun nggak bisa nahan nafsu makan pangsit yach kurangilah frekuensi makannya. Tadinya 3 kali seminggu menjadi 1 kali seminggu, misalnya. Cara lainnya, jangan bosan meminta pada tukang bakso atau pangsit misalnya agar jatah vetsin pada porsi kitakita dikurangi. Atau bahkan tidak usah sama sekali. Aktif kampanye anti vetsin. Yang namanya hal-hal positif jangan cuma disimpan untuk diri sendiri. Kasih tahulah orang lain minimal keluarga dan teman-teman. Kalo ada 1000 orang aja kayak kitakita dijamin deh Indonesia bebas dari bahaya vetsin! (Nursalam AR/YT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar